Lee Gay Lord – Ada kekhawatiran mengenai bahaya radiasi blue ray atau cahaya biru dari layar perangkat elektronik terhadap kesehatan, khususnya mata. Di era digital, penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, komputer, tablet, dan televisi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dan bagaimana pengaruh radiasi blue ray tersebut terhadap kesehatan mata?
Blue ray adalah cahaya biru dengan panjang gelombang pendek (antara 400-500 nanometer) yang memiliki energi tinggi. Cahaya ini merupakan bagian dari spektrum cahaya tampak yang secara alami dipancarkan oleh matahari. Namun, perangkat digital modern juga menjadi sumber signifikan radiasi blue ray, terutama layar LED dan LCD.
“Baca Juga: Syok Anafilaktik, Ancaman Serius Alergi Berat yang Mesti Diketahui”
Radiasi blue ray memiliki kemampuan untuk menembus kornea dan lensa mata, langsung mencapai retina. Paparan cahaya biru dalam jangka panjang atau intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada retina, yang berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan mata.
Beberapa dampak negatif radiasi blue ray terhadap kesehatan mata meliputi:
a. Digital Eye Strain (DES): Terlalu lama menatap layar menyebabkan mata tegang, kering, dan perih, sering disebut sebagai sindrom mata lelah digital.
b. Gangguan Tidur: Blue ray menghambat produksi hormon melatonin, yang berperan penting dalam mengatur pola tidur. Akibatnya, orang yang terpapar blue ray sebelum tidur sering mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya.
c. Risiko Degenerasi Makula: Paparan radiasi blue ray dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko degenerasi makula, yaitu kerusakan pada bagian tengah retina yang dapat menyebabkan kebutaan.
d. Fotokeratitis: Cahaya biru berenergi tinggi dapat menyebabkan peradangan pada kornea akibat paparan intens.
a. Gunakan Kacamata Anti Blue Ray: Kacamata khusus ini dirancang untuk menyaring cahaya biru dan melindungi mata.
b. Aktifkan Mode Malam: Banyak perangkat digital memiliki fitur night mode atau blue light filter yang dapat mengurangi intensitas cahaya biru.
c. Atur Waktu Penggunaan Layar: Terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).
d. Batasi Paparan di Malam Hari: Hindari penggunaan perangkat digital setidaknya satu jam sebelum tidur.
“Simak Juga: GERD, Masalah Pencernaan yang Sering Terabaikan”