Lee Gay Lord – Chitosan adalah biopolimer yang dihasilkan melalui deasetilasi kitin, komponen utama cangkang krustasea seperti udang dan kepiting. Senyawa ini dikenal memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, dan biokompatibilitas yang baik, sehingga sering digunakan dalam berbagai aplikasi kesehatan, termasuk dalam perawatan rongga mulut.
Kesehatan rongga mulut merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu ancaman utama dalam rongga mulut adalah bakteri Porphyromonas gingivalis (P. gingivalis), yang dikenal sebagai penyebab utama penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian menunjukkan bahwa chitosan, senyawa alami yang berasal dari kitin, memiliki potensi besar sebagai agen antimikroba.
“Simak Juga: Kegunaan Propolis bagi Kesehatan Gigi dan Mulut”
Bakteri P. gingivalis menghasilkan enzim proteolitik yang merusak jaringan periodontal dan memicu inflamasi kronis. Chitosan bekerja efektif dalam mengurangi populasi P. gingivalis melalui beberapa mekanisme, di antaranya:
Sifat positif chitosan berinteraksi dengan membran sel bakteri yang bermuatan negatif, sehingga menyebabkan kerusakan pada dinding sel bakteri. Hal ini mengganggu fungsi vital bakteri dan menghambat pertumbuhannya.
Chitosan dapat membentuk lapisan pelindung pada permukaan gigi dan gusi, mencegah bakteri menempel, berkembang biak, serta melindungi jaringan dari kerusakan lebih lanjut.
Chitosan juga memiliki sifat imunomodulator yang membantu meningkatkan respon imun lokal di area yang terinfeksi, sehingga mempercepat proses penyembuhan.
1. Pasta gigi dan obat kumur: Sebagai bahan aktif antimikroba untuk mengurangi bakteri penyebab penyakit periodontal.
2. Gel periodontal: Digunakan langsung pada area gusi untuk mengobati peradangan akibat P. gingivalis.
3. Pelapis gigi biokompatibel: Membantu mencegah penumpukan plak dan melindungi gigi dari infeksi bakteri.
Selain efektif, chitosan memiliki keunggulan ramah lingkungan, aman digunakan, dan tidak menimbulkan resistensi bakteri seperti antibiotik. Keunggulan lainnya adalah biodegradable, sehingga tidak mencemari lingkungan setelah digunakan, menjadikannya bahan yang berkelanjutan untuk aplikasi medis.
Kemampuannya untuk bekerja pada berbagai jenis bakteri tanpa menyebabkan efek samping menjadikannya sangat cocok untuk digunakan secara luas dalam perawatan kesehatan mulut. Hal ini membuatnya menjadi pilihan ideal tidak hanya untuk pencegahan dan pengobatan penyakit periodontal tetapi juga untuk mendukung kesehatan mulut secara keseluruhan.
“Baca Juga: Sinar Ultraviolet (UV) dan Bahayanya bagi Kesehatan Kulit”