Wanita Membutuhkan Tidur Lebih Banyak Dari Pria, Benarkah?
Lee Gay Lord – Banyak orang percaya bahwa wanita memang membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dibandingkan pria pada umumnya. Klaim ini sering kali dikaitkan dengan perbedaan hormon serta cara kerja otak yang dianggap lebih kompleks pada wanita. Tapi, benarkah secara ilmiah wanita memang butuh tidur lebih lama?
Melansir Channel News Asia, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung klaim tersebut. Dokter spesialis tidur Suzanne Bertisch menyatakan, “Tidak ada bukti yang menunjukkan adanya alasan biologis mendasar mengapa perempuan membutuhkan lebih banyak tidur.”
“Simak Juga: Hati-Hati! Depresi Bisa Terjadi Akibat Sering Bermain Media Sosial”
Meski secara rata-rata perempuan memang menghabiskan beberapa menit lebih lama di tempat tidur setiap malam dibanding laki-laki, itu bukan berarti kebutuhan tidur mereka lebih tinggi. “Namun, itu tidak berarti mereka [perempuan] membutuhkan lebih banyak tidur,” lanjut Bertisch.
Salah satu penelitian dari tahun 2013 di Amerika Serikat mencatat bahwa perempuan tidur sekitar 11 menit lebih lama dari laki-laki. Akan tetapi, waktu tersebut mencakup menit yang dihabiskan untuk mencoba tidur—bukan durasi tidur nyenyak yang sesungguhnya. Dengan kata lain, data tersebut belum cukup untuk menyimpulkan bahwa perempuan benar-benar membutuhkan lebih banyak tidur.
Meski tak ada bukti bahwa perempuan perlu tidur lebih lama, data menunjukkan bahwa mereka hampir lima kali lebih sering melaporkan gangguan tidur dibanding laki-laki. Hal ini memunculkan pertanyaan baru: mengapa perempuan lebih rentan mengalami gangguan tidur?
Menurut psikolog klinis Shelby Harris, hormon progesteron berperan penting dalam hal ini. Progesteron dikenal mendukung kualitas tidur yang baik. Namun, menjelang menstruasi—ketika kadar hormon ini menurun—kualitas tidur perempuan pun cenderung memburuk. “Perempuan juga sering melaporkan kesulitan tidur selama masa menjelang dan setelah menopause, saat kadar hormon berubah,” jelas Harris.
Tak hanya faktor biologis, aspek sosial juga turut memengaruhi pola tidur perempuan. Banyak perempuan melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga atau mengurus keluarga, yang membuat mereka lebih stres dan sulit tidur nyenyak di malam hari.
Selain itu, gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, hingga sindrom kaki gelisah lebih umum terjadi pada perempuan seiring bertambahnya usia.
“Baca Juga: Tari Jaipong, Tarian Energetik dari Jawa Barat”