Efek Samping dari Sering Minum Obat Antiradang
Lee Gay Lord – Obat antiradang atau antiinflamasi sering digunakan untuk meredakan nyeri, pembengkakan, dan peradangan akibat berbagai kondisi medis. Kondisi ini mulai dari radang sendi hingga cedera ringan. Meskipun sangat membantu dalam jangka pendek, konsumsi obat ini secara berlebihan atau jangka panjang dapat menimbulkan efek samping serius yang perlu diwaspadai.
Secara umum, obat antiradang dibagi menjadi dua kelompok utama:
“Simak Juga: Bahaya Ganula, Berpotensi Cemari Air dengan BPA!”
Kedua jenis ini memiliki mekanisme kerja yang berbeda, tetapi efek samping yang muncul akibat penggunaan jangka panjang bisa cukup signifikan.
NSAID dikenal dapat mengiritasi lapisan lambung, yang bisa menyebabkan nyeri perut, maag, tukak lambung, bahkan perdarahan gastrointestinal. Risiko ini meningkat jika obat dikonsumsi tanpa makanan atau dalam dosis tinggi.
Penggunaan NSAID secara terus-menerus dapat mengganggu aliran darah ke ginjal, yang berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal, terutama pada orang lanjut usia atau yang memiliki riwayat penyakit ginjal.
Beberapa obat antiradang dapat menyebabkan retensi cairan dan natrium, yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi atau penyakit jantung.
Penggunaan jangka panjang kortikosteroid dapat menyebabkan osteoporosis, penipisan kulit, gangguan hormon, serta meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, bisa juga menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan perubahan suasana hati.
Jika Anda sering mengonsumsi obat antiradang lebih dari beberapa hari berturut-turut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Pemantauan fungsi ginjal, tekanan darah, serta evaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh penting untuk mencegah komplikasi.
Obat antiradang memang efektif untuk meredakan nyeri dan peradangan, namun tidak untuk dikonsumsi secara sembarangan. Penggunaan yang terlalu sering atau dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis bisa membahayakan kesehatan. Bijaklah dalam mengonsumsi obat, dan selalu utamakan konsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
“Baca Juga: Adat Siti La Ode, Pilar Kehidupan Sosial Masyarakat Gorontalo”