Hiperplasia Gingiva dan Kaitannya dengan Obat Hipertensi
Lee Gay Lord – Hiperplasia gingiva adalah pembesaran jaringan gusi yang menimbulkan gangguan estetika dan kesulitan menjaga kebersihan mulut. Salah satu penyebab yang sering luput dari perhatian adalah penggunaan obat-obatan antihipertensi. Beberapa jenis obat tekanan darah tinggi dapat memicu perubahan pada jaringan gusi, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Obat-obatan antihipertensi memiliki mekanisme kerja berbeda-beda, dan beberapa di antaranya memiliki efek samping berupa hiperplasia gingiva. Obat yang paling sering dikaitkan dengan kondisi ini adalah nifedipin, amlodipin, dan jenis lain dari golongan calcium channel blockers (CCB). Selain itu, obat seperti fenitoin (obat antikejang) dan siklosporin (imunosupresan) juga dapat menyebabkan efek serupa, meskipun bukan termasuk antihipertensi utama.
“Simak Juga: Hubungan Penyakit Crohn dengan Kesehatan Rongga Mulut”
CCB bekerja dengan merelaksasi otot polos pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah. Namun, efek relaksasi ini juga bisa berdampak pada jaringan ikat di gusi, memicu pertumbuhan fibroblas yang berlebihan. Akibatnya, gusi tampak membengkak, menebal, dan menutupi sebagian permukaan gigi.
Pasien yang mengalami hiperplasia gingiva biasanya mengeluhkan gusi yang mudah berdarah, tampak menebal atau membesar, serta kesulitan menyikat gigi dengan baik. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memperburuk kesehatan gigi secara keseluruhan karena penumpukan plak dan risiko peradangan gusi meningkat.
Selain penggunaan obat, beberapa faktor dapat memperparah kondisi hiperplasia gingiva, seperti:
Langkah pertama dalam penanganan hiperplasia gingiva akibat obat adalah evaluasi penggunaan obat bersama dokter atau dokter gigi. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan mengganti jenis obat antihipertensi dengan yang tidak memiliki efek samping serupa. Selain itu, menjaga kebersihan mulut yang baik, melakukan kontrol gigi rutin, dan dalam kasus parah, tindakan bedah kecil (gingivektomi) mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan gusi yang tumbuh berlebih.
Pemahaman tentang pengaruh obat antihipertensi terhadap kondisi gusi sangat penting bagi pasien dan tenaga medis. Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, hiperplasia gingiva bisa dikendalikan tanpa mengganggu pengobatan hipertensi yang sedang dijalani.
“Baca Juga: Mahasiswi USU Alami Pelecehan Verbal oleh Orang Tak Dikenal”