Gigi Hitam: Tanda Kematian Saraf Gigi yang Sering Diabaikan
Lee Gay Lord – Gigi yang berubah warna menjadi hitam bukan hanya persoalan estetika, tetapi bisa menjadi pertanda serius dari masalah kesehatan mulut. Salah satunya adalah kematian saraf gigi (pulp necrosis). Banyak orang menganggap perubahan warna ini sebagai akibat konsumsi kopi, teh, atau rokok, padahal bisa jadi ini adalah sinyal bahwa ada kerusakan yang lebih dalam.
Saraf gigi terletak di bagian terdalam dari struktur gigi, yang dikenal sebagai pulpa. Pulpa terdiri dari jaringan lunak yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Ketika pulpa mengalami infeksi atau trauma parah, jaringan ini bisa mati dan tidak lagi menerima aliran darah. Kondisi inilah yang disebut dengan pulp necrosis atau kematian saraf gigi.
“Simak Juga: Pentingnya Flossing, Langkah Kecil Cegah Gigi Berlubang”
Setelah saraf mati, gigi akan kehilangan kemampuan sensasi terhadap suhu dan rasa nyeri. Namun, justru inilah yang sering menipu pasien karena mengira masalah sudah selesai, padahal kerusakan sedang berlangsung secara diam-diam.
Gigi yang mengalami kematian saraf akan mengalami perubahan warna menjadi abu-abu gelap hingga hitam. Hal ini terjadi karena pembusukan jaringan di dalam pulpa yang mati, dan pigmen dari jaringan yang membusuk dapat menyerap ke dalam dentin (lapisan tengah gigi), menyebabkan perubahan warna yang permanen.
Selain itu, sisa darah dari pembuluh darah kecil yang rusak di dalam pulpa juga dapat menyerap dan menyebabkan pewarnaan internal.
Selain perubahan warna, ada beberapa gejala yang bisa menjadi indikator kematian saraf gigi, antara lain:
Gigi dengan saraf mati tidak bisa pulih dengan sendirinya. Perawatan saluran akar (root canal) biasanya menjadi solusi utama untuk mengangkat jaringan yang mati dan menyelamatkan gigi dari pencabutan. Dalam kasus yang parah, pencabutan mungkin diperlukan jika infeksi sudah menyebar luas. Setelah perawatan, gigi bisa dilapis dengan sarung gigi (crown) untuk memperbaiki bentuk dan warnanya agar tetap estetik.
Gigi hitam bukan sekadar masalah penampilan, tapi bisa jadi alarm tubuh atas kondisi serius yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali. Dengan begitu, kondisi seperti kematian saraf gigi bisa terdeteksi dan ditangani sejak dini sebelum menimbulkan komplikasi.
“Baca Juga: Singapura Menggelar Pemilu pada 3 Mei 2025”