Waspadai Tanda Gangguan Usus dari Buang Air Besar
Lee Gay Lord – Tanda gangguan usus bisa dikenali melalui kondisi kotoran atau feses yang dikeluarkan tubuh setiap hari secara rutin. Menurut ahli penyakit dalam, dr. Ari Fachrial Syam, feses mencerminkan langsung proses pencernaan yang terjadi di dalam usus besar. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh akan melewati tahapan pemrosesan di usus besar sebelum akhirnya dibuang dalam bentuk buang air besar (BAB).
“Usus besar adalah tempat penyimpanan akhir sebelum kotoran dibuang. Kalau BAB-nya bermasalah, bisa jadi ada gangguan di usus besar,” ujar Ari di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta.
Feses yang sehat umumnya berbentuk seperti pisang, berwarna kecokelatan, dan memiliki tekstur lembut. Proses pengeluarannya pun seharusnya terjadi tanpa mengejan berlebihan atau menimbulkan rasa nyeri. BAB normal berlangsung sekali sehari atau sekali dalam dua hari, tergantung pola makan, gaya hidup, serta kondisi tubuh masing-masing individu.
“Simak Juga: Makanan dalam Al-Qur’an yang Dipercaya Menyehatkan”
Sebaliknya, tanda BAB yang tidak normal meliputi:
“Jika Anda mengalami hal-hal seperti ini, itu adalah alarm tubuh. Jangan diabaikan, segera periksa ke dokter,” tegas Ari.
Salah satu yang perlu diwaspadai adalah BAB berdarah, yang menurut Ari berpotensi mengarah pada kanker usus besar. Ia menyebut, sekitar 9 persen kasus BAB berdarah berkaitan dengan kanker tersebut. Kanker usus besar sendiri merupakan kanker ketiga terbanyak di dunia setelah kanker paru-paru dan payudara.
Agar BAB tetap lancar dan usus besar tetap sehat, dr. Ari menyarankan beberapa langkah:
Dengan memperhatikan kondisi feses setiap hari, kita bisa mengenali tanda gangguan usus sejak dini, mencegah masalah serius, dan menjaga sistem pencernaan tetap optimal. Deteksi dini melalui perubahan warna, bentuk, atau frekuensi buang air besar dapat membantu menghindari risiko penyakit seperti infeksi, peradangan, hingga kanker usus besar.
“Baca Juga: Mario Aji, Pembalap Indonesia Cetak Sejarah Baru di Amerika”