Tidur Malam Kurang dari 7 Jam? Risiko Penyakit Kanker dan Jantung Datang Lebih Cepat
Lee Gay Lord – Risiko penyakit kanker dan jantung meningkat secara signifikan ketika kebutuhan tidur tidak terpenuhi dengan baik. Tidur sendiri merupakan kebutuhan biologis dasar yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan keseimbangan energi. Meski durasi tidur ideal berbeda tergantung usia, sebagian besar orang dewasa disarankan tidur 7-9 jam per malam. Sayangnya, banyak orang yang masih belum memenuhi kebutuhan ini.
Saat tidur nyenyak, tubuh melakukan berbagai fungsi penting: memperbaiki sel, menyeimbangkan hormon, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Jika tidur terganggu, proses ini tidak berjalan maksimal. Akibatnya, sel-sel bisa mengalami kerusakan, peradangan meningkat, dan sistem imun kesulitan mengenali sel yang sakit.
“Baca Juga: Nyeri Kaki Tak Sembuh-sembuh? Hati-hati, Bisa Jadi Gejala Kanker Tulang”
Kondisi ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kanker. Studi di jurnal Cardiology Reviews bahkan menyebut kurang tidur sebagai masalah kesehatan masyarakat yang semakin mengkhawatirkan. Durasi tidur yang pendek kini terbukti terkait hipertensi, penyakit jantung koroner, serta diabetes.
Penelitian di negara-negara Barat menemukan rata-rata masyarakat hanya tidur sekitar 6,8 jam per malam. Angka ini berhubungan langsung dengan risiko lebih tinggi terkena hipertensi dan penyakit jantung.
Data dari American Cancer Society juga menunjukkan, pria yang tidur kurang dari 4 jam setiap malam memiliki risiko 2,8 kali lebih besar meninggal dalam 6 tahun dibanding pria yang tidur 7-8 jam. Wanita dengan pola serupa menghadapi risiko 1,48 kali lebih tinggi.
Studi lain menggarisbawahi adanya pola berbentuk U: tidur terlalu sedikit atau terlalu lama sama-sama meningkatkan risiko kematian dini.
Tidur singkat dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang bukan hanya mengatur tidur tetapi juga berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor.
Ketika kadar melatonin menurun, mutasi sel lebih mudah terjadi, dan pertahanan alami tubuh terhadap kanker melemah. Epidemiologi mencatat risiko lebih tinggi pada kanker payudara, prostat, dan kolorektal pada orang yang tidur kurang dari tujuh jam.
Khusus pekerja shift, risiko meningkat lebih signifikan karena pola tidur mereka yang terus terganggu. Sebuah studi terhadap 14.800 orang berusia 45 tahun ke atas menunjukkan:
Kurang tidur membuat tekanan darah tetap tinggi dalam waktu lama. Kondisi ini menekan arteri, meningkatkan peradangan, dan mempercepat penumpukan plak. Dampaknya jelas: risiko serangan jantung dan stroke melonjak.
Selain itu, kurang tidur mengganggu metabolisme glukosa serta meningkatkan hormon stres seperti kortisol. Kombinasi ini memperburuk kesehatan jantung dan mempercepat kerusakan pembuluh darah.
Baik kanker maupun penyakit jantung memiliki satu penyebab mendasar: peradangan kronis. Tidur yang kurang menggandakan produksi zat kimia pemicu peradangan. Akibatnya, usus besar, arteri, dan sistem kekebalan tubuh terus-menerus berada dalam kondisi stres biologis.
Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, risiko penyumbatan arteri, kerusakan genetik, dan kegagalan organ meningkat berkali lipat.
Kabar baiknya, kualitas tidur bisa diperbaiki melalui kebiasaan sederhana. Beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan antara lain:
Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, tubuh memiliki kesempatan memperbaiki diri, menjaga kesehatan organ vital, dan menekan risiko penyakit serius.
Kurang tidur bukan sekadar membuat tubuh lelah keesokan harinya. Penelitian menunjukkan tidur kurang dari 7 jam dapat meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, diabetes, hingga kematian dini.
Menjaga pola tidur sehat bukan hanya soal kenyamanan, tetapi investasi jangka panjang untuk kesehatan tubuh. Dengan kesadaran dan kebiasaan baik, tidur bisa menjadi senjata ampuh melawan berbagai penyakit berbahaya.
“Simak Juga: Wedang Bajigur, Minuman Tradisional Kaya Rasa dan Tradisi”
Informasi ini bersumber dari CNBCIndonesia. Risiko penyakit kanker dan jantung meningkat secara signifikan ketika kebutuhan tidur tidak terpenuhi dengan baik. Simak ulasan lengkapnya di LeeGayLord.
|Penulis: Lukman Azhari
|Editor: Anna Hidayat
This website uses cookies.