Smiling Depression: Ketika Kebahagiaan Hanya Topeng
Lee Gay Lord – Smiling depression adalah kondisi ketika seseorang mengalami depresi namun mampu menyamarkannya dengan ekspresi positif. Tidak semua penderita depresi tampak murung atau menarik diri dari lingkungan. Sebagian justru terlihat ceria, ramah, dan aktif berinteraksi, tetapi diam-diam memikul beban berat di dalam hati. Psikolog Arida Nuralita, S.Psi., M.A., menjelaskan bahwa meski terlihat baik-baik saja, mereka sebenarnya menyimpan perasaan sedih, kosong, atau putus asa.
“Orang dengan smiling depression mungkin terlihat baik-baik saja, bahkan berfungsi normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun di balik itu, mereka menyimpan perasaan sedih, kosong, atau putus asa,” kata Arida pada Sabtu (9/8/2025).
Menurut Arida, salah satu ciri utama smiling depression adalah adanya perbedaan mencolok antara ekspresi luar dan kondisi batin. “Mereka bisa tersenyum atau tertawa di depan orang lain, tetapi merasakan kesedihan mendalam ketika sendirian,” ujarnya.
“Simak Juga: Berani Coba? Snake Wine, Minuman Tradisional Unik dengan Ular Hidup di Dalamnya”
Beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai meliputi:
Smiling depression kerap sulit dikenali karena tidak menunjukkan gejala depresi yang umum, seperti sering menangis atau menarik diri dari aktivitas sosial.
“Orang di sekitar mungkin tidak menyadari ada masalah karena yang mereka lihat adalah seseorang yang aktif, produktif, dan ceria,” jelas Arida.
Akibatnya, banyak penderita smiling depression tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. Mereka mungkin merasa harus menjaga citra diri atau enggan membebani orang lain dengan masalah pribadi.
Arida menegaskan bahwa memahami kondisi ini adalah langkah penting agar orang terdekat bisa memberikan dukungan tepat. “Jika kita merasa ada yang tidak beres pada seseorang yang kita kenal, cobalah untuk lebih peka dan membuka ruang aman untuk berbicara,” ujarnya.
Penanganan depresi, termasuk smiling depression, umumnya memerlukan bantuan profesional, seperti konselor, psikolog, atau psikiater. Dukungan emosional dari keluarga dan teman juga sangat berperan dalam proses pemulihan.
Penting bagi kita untuk tidak hanya menilai dari luar, tetapi juga berusaha memahami kondisi emosional orang-orang di sekitar. Empati, keterbukaan, dan kehadiran nyata dapat menjadi langkah awal yang berarti untuk membantu mereka yang tengah berjuang di balik senyuman.
“Baca Juga: Rekomendasi 8 Minuman Alami untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi”
This website uses cookies.