Lee Gay Lord – Sirosis hati adalah kondisi serius yang terjadi ketika jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut dan mengganggu fungsi hati. Penyakit ini berkembang perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala sirosis hati sejak dini agar dapat segera ditangani dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Apa Itu Sirosis Hati?
Sirosis hati adalah tahap akhir dari kerusakan hati kronis yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, infeksi virus hepatitis, atau gangguan metabolik. Proses terbentuknya jaringan parut ini menghalangi aliran darah melalui hati dan mengganggu fungsi normal organ tersebut. Jika tidak ditangani, sirosis dapat menyebabkan gagal hati dan berpotensi mengancam jiwa.
“Baca Juga: Wanita Pekerja Shift Malam Berisiko Tinggi Terkena Kanker”
Penyebab Umum
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sirosis hati antara lain:
- Konsumsi alkohol yang berlebihan: Penggunaan alkohol dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama dapat merusak sel-sel hati.
- Hepatitis B dan C: Infeksi kronis akibat virus hepatitis B atau C dapat menyebabkan peradangan jangka panjang yang berujung pada sirosis.
- Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD): Kondisi ini terjadi ketika lemak menumpuk di hati tanpa hubungan dengan konsumsi alkohol.
- Penyakit autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti hepatitis autoimun, dapat menyebabkan peradangan pada hati dan berujung pada sirosis.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Pada tahap awal, sirosis hati seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala-gejala berikut ini mungkin mulai muncul:
Kelelahan yang berlebihan
Salah satu gejala awal sirosis adalah kelelahan yang tak kunjung hilang meskipun sudah cukup tidur. Hal ini terjadi karena hati yang rusak tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dengan baik, yang menyebabkan tubuh kehilangan energi.
Kulit dan mata menguning (jaundice)
Seiring dengan kerusakan hati, kadar bilirubin dalam darah meningkat, yang menyebabkan kulit dan mata menjadi kuning. Ini adalah tanda adanya gangguan fungsi hati yang serius.
Perut kembung dan pembengkakan
Pembengkakan perut atau munculnya cairan di perut (ascites) adalah tanda lain dari sirosis. Cairan ini dapat terakumulasi akibat tekanan tinggi pada pembuluh darah hati yang rusak.
Mudah memar dan pendarahan
Hati yang rusak tidak dapat memproduksi cukup protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah, sehingga penderita sirosis sering mengalami memar atau pendarahan yang lebih mudah.
Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan
Penurunan nafsu makan yang disertai dengan penurunan berat badan yang signifikan dapat terjadi karena gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh kerusakan hati.
Langkah Pencegahan dan Pengobatan
Sirosis hati bisa dicegah dengan menghindari penyebab utama kerusakan hati. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
- Vaksinasi dan pengobatan hepatitis untuk mencegah infeksi virus.
- Menjaga pola makan sehat dan berat badan ideal untuk mencegah penyakit hati berlemak.
- Mengecek kesehatan hati secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.
Jika gejala sirosis sudah muncul, pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut. Terapi dapat meliputi obat-obatan untuk mengontrol gejala, perubahan gaya hidup, dan dalam kasus yang lebih parah, transplantasi hati mungkin diperlukan.