Mengulik Manfaat Sumsum Tulang, dari Imunitas Tubuh hingga Kulit Sehat
Lee Gay Lord – Sumsum tulang tidak hanya dikenal sebagai kudapan yang lezat, tetapi juga menyimpan banyak manfaat kesehatan. Hidangan ini sering hadir dalam bentuk kaldu, sup, atau olesan pada roti, dan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner berbagai negara. Kaya nutrisi dan senyawa bioaktif, sumsum tulang semakin populer sebagai makanan fungsional yang menunjang kesehatan tubuh.
Sumsum tulang merupakan jaringan spons yang terdapat di bagian tengah tulang. Sumbernya biasanya berasal dari hewan seperti sapi, kambing, domba, hingga rusa besar. Di dalamnya terkandung sel punca yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Ketiga sel tersebut berfungsi dalam transportasi oksigen, sistem kekebalan tubuh, serta proses pembekuan darah.
Selain itu, sumsum tulang memiliki rasa yang kaya, sedikit manis, dengan tekstur lembut. Ia bisa diolah menjadi kaldu, sup, atau sekadar dioleskan pada roti. Karena fleksibilitasnya, makanan ini digemari baik untuk konsumsi sehari-hari maupun hidangan istimewa.
“Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat Mpox, Vaksinasi Tetap Jadi Kunci Pertahanan Utama”
Meski tinggi kalori dan lemak, sumsum tulang tetap menjadi sumber berbagai nutrisi penting. Beberapa kandungan utamanya meliputi:
Kandungan-kandungan ini membuat sumsum tulang tidak sekadar makanan lezat, tetapi juga bernilai fungsional bagi tubuh.
Glukosamin yang terkandung dalam sumsum tulang sering digunakan sebagai terapi alami untuk osteoartritis. Senyawa ini membantu mengurangi peradangan serta meredakan nyeri sendi. Kolagen juga berperan dalam produksi tulang rawan, sehingga sendi tetap terjaga fleksibilitasnya.
Dalam penelitian pada 147 atlet, konsumsi 10 gram kolagen setiap hari selama enam bulan terbukti mengurangi nyeri sendi yang muncul akibat aktivitas fisik intens. Hasil ini menunjukkan bahwa nutrisi dari sumsum tulang dapat menunjang mobilitas dan kesehatan sendi dalam jangka panjang.
Peradangan kronis diketahui menjadi pemicu berbagai penyakit, termasuk diabetes, kanker, hingga jantung. Senyawa glisin dalam sumsum tulang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, sementara CLA terbukti mampu menurunkan penanda peradangan dalam darah.
Selain itu, sumsum tulang juga mengandung adiponektin, hormon protein yang mengatur peradangan sekaligus meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, konsumsi sumsum tulang secara rutin dapat membantu tubuh melawan penyakit yang disebabkan peradangan berlebihan.
Kolagen dalam sumsum tulang dikenal luas karena perannya dalam menjaga elastisitas dan kelembapan kulit. Studi pada 69 wanita menunjukkan bahwa suplementasi kolagen selama delapan minggu mampu meningkatkan hidrasi sekaligus mengurangi tanda penuaan dini.
Pada hewan percobaan, kolagen juga terbukti meningkatkan aktivitas antioksidan di kulit, yang membantu melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Oleh karena itu, mengonsumsi sumsum tulang bisa menjadi cara alami untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam.
Perlu dicatat, sebagian besar penelitian terkait manfaat sumsum tulang dilakukan dengan menggunakan suplemen berbahan senyawa tertentu, bukan sumsum tulang utuh. Karena itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan apakah konsumsi langsung sumsum tulang memberikan efek serupa dengan bentuk ekstraknya.
Sumsum tulang kini mudah ditemukan di pasar tradisional, toko daging, maupun swalayan modern. Jenis tulang yang umum digunakan antara lain tulang betis, ruas jari, leher, dan buntut sapi.
Beberapa cara populer menikmatinya adalah:
Selain lezat, variasi olahan ini memudahkan siapa saja untuk memperoleh manfaat nutrisi dari sumsum tulang.
Sumsum tulang bukan hanya makanan dengan cita rasa kaya, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk kesehatan tubuh. Dari menjaga fungsi sendi, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan kesehatan kulit, manfaatnya semakin mendapat perhatian dalam dunia kesehatan modern. Meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, tidak ada salahnya menjadikan sumsum tulang sebagai bagian dari pola makan seimbang.
“Simak Juga: Menjelang Pemilihan Rektor, Isu Politik Uang Mencuat di USU”
This website uses cookies.