Lee Gay Lord – Menggaruk kulit gatal sering kali menjadi respons alami terhadap rasa tidak nyaman, baik akibat alergi, iritasi, atau kondisi medis tertentu. Meskipun menggaruk terasa melegakan dalam sesaat, kebiasaan ini dapat menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan kulit. Meskipun tampak sebagai tindakan instingtif, menggaruk rasa gatal justru bisa menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan, seperti peradangan, infeksi, dan kerusakan pada lapisan pelindung kulit.
Salah satu dampak utama dari menggaruk kulit yang gatal adalah terjadinya peradangan dan iritasi. Saat kulit digaruk, lapisan pelindung kulit bisa rusak, sehingga memungkinkan kuman atau bakteri masuk ke dalam kulit. Ini bisa memperburuk kondisi kulit yang sudah gatal, menyebabkan iritasi lebih lanjut, dan bahkan memicu infeksi. Jika infeksi sudah terjadi, proses penyembuhan kulit akan lebih lama dan bisa meninggalkan bekas luka.
“Simak Juga: Tali Smartwatch Picu Kanker? Ini Hasil Studi Notre Dame University”
Menggaruk dengan tekanan yang terlalu kuat dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di bawah kulit pecah, yang berujung pada memar atau pendarahan ringan. Selain itu, menggaruk dengan cara berulang-ulang dapat menyebabkan kulit menjadi bengkak. Pembengkakan ini menambah rasa tidak nyaman dan memperburuk penampilan kulit.
Bagi penderita kondisi kulit tertentu seperti eksim, psoriasis, atau dermatitis, kebiasaan menggaruk dapat memperburuk gejala. Rasa gatal yang muncul pada kondisi kulit seperti ini akan semakin intens jika digaruk, dan dapat memperburuk peradangan yang sudah ada. Ini bisa memperburuk keparahan penyakit kulit, memperpanjang waktu pemulihan, serta meningkatkan rasa gatal yang lebih parah.
Menggaruk kulit dalam waktu lama dapat menyebabkan luka terbuka, yang bisa memunculkan bekas luka atau jaringan parut permanen. Pada beberapa kasus, luka yang dalam atau infeksi akibat garukan yang terlalu keras dapat menyebabkan komplikasi medis, yang membutuhkan penanganan khusus. Bekas luka ini, selain merusak penampilan kulit, juga sulit untuk hilang tanpa perawatan medis lebih lanjut.
Ketika kulit terluka akibat garukan, proses penyembuhan alami kulit terganggu. Kulit yang seharusnya bisa pulih dengan sendirinya malah terhambat karena terus-menerus digaruk, yang menghalangi produksi kolagen dan regenerasi sel-sel kulit yang sehat. Hal ini memperpanjang waktu pemulihan dan menambah rasa tidak nyaman.
“Baca Juga: Produk Impor AS Kena Tarif 25% di Kanada, Balasan pada Trump”