Lee Gay Lord – Maloklusi gigi merupakan kondisi di mana susunan gigi dan rahang seseorang tidak sejajar dengan baik secara fungsional maupun estetika. Ini bisa menyebabkan gangguan pada cara seseorang menggigit dan mengunyah makanan. Kondisi ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga dapat berimbas pada kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.
Apa Itu Maloklusi Gigi?
Maloklusi gigi adalah ketidaksejajaran gigi yang mengarah pada gangguan pada hubungan antara gigi atas dan gigi bawah. Pada kondisi normal, gigi atas dan bawah harus saling bersentuhan dengan cara yang tepat agar dapat berfungsi dengan baik dalam kegiatan mengunyah dan berbicara. Namun, pada orang yang mengalami maloklusi, gigi tidak bertemu dengan cara yang benar, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
“Simak Juga: Menebak Penyakit Hanya dari Warna Kuku”
Jenis-jenis Maloklusi Gigi
Maloklusi gigi dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan posisi gigi dan rahang, yaitu:
- Maloklusi Kelas I: Pada tipe ini, gigi atas dan bawah masih memiliki hubungan yang normal. Namun, ada beberapa gigi yang tidak sejajar dengan baik. Meski demikian, fungsi menggigit dan mengunyah biasanya tidak terlalu terganggu.
- Maloklusi Kelas II: Pada tipe ini, rahang atas lebih maju dibandingkan rahang bawah, sehingga menyebabkan gigitan yang tidak seimbang.
- Maloklusi Kelas III: Sebaliknya, pada tipe ini, rahang bawah lebih maju dibandingkan dengan rahang atas. Hal ini bisa menyebabkan tampilan wajah yang tampak lebih tidak seimbang dan menyebabkan masalah dalam menggigit makanan.
Faktor Penyebab
Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat genetik maupun lingkungan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
- Faktor Genetik: Warisan dari orang tua bisa menjadi penyebab utama maloklusi gigi. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki maloklusi, kemungkinan anak mereka juga akan mengalaminya.
- Pertumbuhan Gigi yang Tidak Normal: Pertumbuhan gigi yang tidak teratur atau adanya gigi yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari seharusnya bisa menyebabkan maloklusi.
- Kebiasaan Buruk: Kebiasaan buruk seperti mengisap jari pada masa kecil, menggigit benda keras, atau mengunyah hanya dengan satu sisi gigi dapat menyebabkan maloklusi.
- Cedera atau Kecelakaan: Trauma atau cedera pada wajah atau gigi dapat menyebabkan pergeseran pada posisi gigi dan rahang, yang pada akhirnya berujung pada maloklusi.
Dampak yang Ditimbulkan
Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi penampilan seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut. Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan antara lain:
- Kesulitan Mengunyah dan Menggigit: Maloklusi dapat menyebabkan kesulitan saat mengunyah atau menggigit makanan, yang pada akhirnya bisa mengganggu proses pencernaan.
- Penurunan Kesehatan Gigi: Gigi yang tidak sejajar dengan baik akan lebih sulit dibersihkan, sehingga rentan terhadap penumpukan plak, karies, dan penyakit gusi.
- Masalah pada Sendi Temporomandibular (TMJ): Ketidaksejajaran gigi juga dapat menyebabkan gangguan pada sendi temporomandibular (TMJ), yang bertugas menghubungkan rahang bawah dengan tulang tengkorak. Ini dapat menyebabkan rasa sakit atau klik saat membuka mulut.
Cara Mengatasi
Untuk mengatasinya, seseorang perlu berkonsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis. Penanganan dapat berupa pemasangan kawat gigi (braces), aligner, atau dalam kasus yang lebih parah, pembedahan untuk meratakan rahang. Dengan penanganan yang tepat, gigi maupun rahang yang tidak sejajar dapat diperbaiki, dan fungsi gigi serta penampilan wajah dapat kembali normal.
“Baca Juga: Lubang Raksasa Muncul di Seoul, Pengendara Jatuh ke Dalam”