Konsumsi Soju Berlebihan, Korsel Alami Lonjakan Kanker Usus
Lee Gay Lord – Korea Selatan kini menempati posisi teratas di seluruh dunia untuk kasus penyakit kanker usus besar (kolorektal). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pergeseran pola makan ala Barat dan konsumsi alkohol berlebihan, khususnya soju, menjadi faktor utama di balik peningkatan signifikan ini.
Tim peneliti yang dipimpin Prof. Kang Dae-hee dari Seoul National University College of Medicine dan Prof. Shin Sang-ah dari Chung-Ang University menganalisis 82 studi kohort di Korea, Jepang, China, Taiwan, dan Singapura. Hasil analisis menegaskan adanya hubungan jelas antara diet Barat dan meningkatnya risiko kanker usus besar.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insiden kanker kolorektal di Asia Timur melonjak dua hingga empat kali lipat dalam 30 tahun terakhir.
Para peneliti menjelaskan bahwa pergeseran konsumsi menuju makanan tinggi lemak, kalori, serta daging olahan berperan besar dalam tren ini. Analisis menemukan:
“Baca Juga: Kapan Waktu Ideal Makan Malam saat Diet? Ini Kata Ahli”
Daging putih (ayam, kalkun) tidak terlalu berhubungan dengan kanker kolon, tetapi konsumsi berlebih meningkatkan risiko kanker rektal hingga 40%.
Alkohol muncul sebagai faktor risiko paling dominan. Individu yang mengonsumsi lebih dari 30 gram alkohol per hari, setara dua kaleng bir, dua hingga tiga gelas anggur, atau setengah botol soju, memiliki risiko 64% lebih tinggi terkena kanker kolon maupun rektal.
Sebaliknya, konsumsi kalsium dari produk susu atau ikan kecil seperti teri menurunkan risiko sebesar 7%. Kalsium berfungsi mengikat asam lemak dan asam empedu di usus sehingga mengurangi efek karsinogen.
Masyarakat yang mengonsumsi banyak sayuran, buah, biji-bijian utuh, serta protein rendah lemak terbukti memiliki risiko 15% lebih rendah. Kandungan serat, antioksidan, dan senyawa nabati diyakini melindungi sel tubuh dari kerusakan.
Penelitian ini menjadi meta-analisis besar pertama pada populasi Asia, menegaskan bahwa hasil studi Barat tidak selalu bisa diterapkan langsung karena perbedaan pola makan dan metode memasak.
Para ahli menekankan, kanker usus besar sangat bisa dicegah. Caranya adalah dengan mengurangi daging olahan, membatasi alkohol, berolahraga teratur, dan memperbanyak asupan makanan nabati. Strategi sederhana ini diyakini dapat menekan tren kanker usus di kawasan Asia.
“Simak Juga: Sokushinbutsu, Tradisi Mumi Hidup dari Jepang”
This website uses cookies.