Kaya Mendadak? Begini Cara Otak Merespons Menurut Peneliti MIT
Lee Gay Lord – Kaya mendadak adalah mimpi banyak orang, sebab uang besar dari warisan, hadiah, atau rezeki tak terduga bisa langsung mengubah hidup. Namun, tahukah Anda bahwa perubahan drastis ini tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan, tetapi juga pada cara kerja otak dan kesehatan mental seseorang?
Ahli saraf dari MIT, Dr. Tara Swart Bieber, menjelaskan ada tiga hal utama yang terjadi di dalam otak ketika seseorang tiba-tiba menjadi kaya. Menariknya, reaksi tersebut tidak selalu identik dengan kebahagiaan jangka panjang.
Saat mendadak kaya, otak langsung memicu lonjakan dopamin. Dopamin adalah hormon yang menciptakan rasa senang, puas, dan bersemangat. Itulah mengapa orang yang baru kaya biasanya merasa sangat bahagia, penuh energi, dan terdorong melakukan hal-hal baru.
“Simak Juga: Karies Leher Gigi Pasca-Radioterapi, Mengapa Terjadi dan Bagaimana Mencegahnya?”
Namun, euforia ini tidak bertahan lama. Menurut Dr. Bieber, manusia memiliki kecenderungan untuk cepat menyesuaikan diri dengan kondisi baru. Fenomena ini disebut Hedonic Treadmill, yaitu ketika kebahagiaan kembali ke titik normal meski status finansial meningkat drastis.
Menjadi kaya mendadak ternyata juga bisa memicu stres emosional. Setelah perasaan bahagia reda, seseorang berpotensi mengalami lima tahap kesedihan, mirip dengan proses berduka:
Proses ini menunjukkan bahwa emosi manusia tidak selalu sejalan dengan logika finansial, karena otak perlu waktu beradaptasi dengan kondisi yang benar-benar berbeda.
Kaya mendadak juga berdampak besar pada hubungan sosial. Ketika orang sekitar mengetahui, biasanya muncul permintaan bantuan, ekspektasi tinggi, bahkan hilangnya privasi. Akibatnya, seseorang bisa merasa terisolasi atau sulit mempercayai orang lain, meskipun memiliki lebih banyak sumber daya.
Dr. Bieber menyebut hal ini sebagai reaksi alami otak yang menjadi lebih waspada terhadap lingkungan sosial. Untungnya, otak memiliki kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan diri berkat neuroplastisitas, sehingga individu dapat membangun pola pikir baru yang lebih sehat.
Agar tidak stres menghadapi perubahan, Dr. Bieber menyarankan beberapa langkah:
Kaya mendadak bukan hanya soal memiliki lebih banyak uang, tetapi juga tantangan besar bagi kesehatan mental dan sosial. Otak manusia akan mengalami euforia sesaat, fase emosional yang kompleks, hingga perubahan cara pandang terhadap lingkungan sekitar.
Agar tidak terjebak dalam stres atau rasa terisolasi, penting untuk mengelola emosi, menjaga kesehatan mental, serta membuat batasan sosial yang sehat. Dengan pendekatan yang tepat, kekayaan mendadak bisa benar-benar membawa kebahagiaan jangka panjang, bukan sekadar kebingungan sementara.
“Baca Juga: PB IPSI Nyatakan Dukungan untuk Dokter Johny Marpaung sebagai Rektor USU”
This website uses cookies.