Kaki Bengkak Saat Hamil, Mengapa?
Lee Gay Lord – Kaki bengkak atau edema saat hamil adalah salah satu kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Meskipun umumnya kondisi ini tidak berbahaya, namun bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Mengetahui penyebab, cara mencegah, dan penanganan kaki bengkak sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Kaki bengkak pada ibu hamil biasanya terjadi karena penumpukan cairan di jaringan tubuh. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain:
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang meningkatkan retensi cairan. Hormon progesteron, yang meningkat selama kehamilan, dapat menyebabkan pembuluh darah melebar dan memperlambat aliran darah kembali ke jantung. Ini bisa mengakibatkan penumpukan cairan di kaki.
“Simak Juga: Obat Trastuzumab untuk Atasi Kanker HER2 Positif”
Seiring berkembangnya janin, rahim yang membesar memberikan tekanan pada pembuluh darah di kaki dan panggul, mengurangi aliran darah dan memicu penumpukan cairan.
Tubuh ibu hamil memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung perkembangan janin. Peningkatan volume darah ini bisa menyebabkan penumpukan cairan, terutama di bagian tubuh yang lebih rendah, seperti kaki.
Kondisi cuaca panas dapat memperburuk pembengkakan kaki, karena suhu tinggi menyebabkan pembuluh darah melebar dan meningkatkan retensi cairan.
Meskipun kaki bengkak adalah kondisi yang umum, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengurangi pembengkakan, di antaranya:
Cobalah untuk mengangkat kaki lebih tinggi dari posisi tubuh, misalnya dengan meletakkan kaki di atas bantal saat tidur atau beristirahat. Ini dapat membantu aliran darah kembali ke tubuh bagian atas dan mengurangi pembengkakan.
Menghindari duduk atau berdiri dalam waktu lama sangat penting. Cobalah untuk berjalan ringan setiap beberapa jam agar peredaran darah tetap lancar.
Kaos kaki kompresi dapat membantu menstabilkan tekanan pada pembuluh darah kaki dan mencegah pembengkakan lebih lanjut.
Meskipun terlihat kontradiktif, memastikan tubuh tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi pembengkakan. Kekurangan cairan justru dapat membuat tubuh menahan lebih banyak cairan.
Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan. Cobalah untuk mengurangi asupan garam dan mengonsumsi makanan yang kaya kalium, seperti pisang dan kentang, yang dapat membantu mengurangi retensi cairan.
Meskipun kaki bengkak umumnya tidak berbahaya, ada kalanya pembengkakan ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti preeklampsia. Jika kaki bengkak disertai dengan gejala lain seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, atau nyeri perut, segera konsultasikan dengan dokter.
“Baca Juga: Indonesia Airlines Siap Terbang, Siapa Pemilik Maskapai Ini?”