Lee Gay Lord – Gigi gingsul adalah salah satu bentuk kelainan posisi gigi yang sering dianggap unik dan menarik oleh sebagian orang. Namun, bagi yang merasa terganggu dengan keberadaan gigi ini, muncul pertanyaan: apakah gigi gingsul boleh dicabut?
Gigi gingsul biasanya terjadi karena gigi taring tumbuh di luar posisi idealnya, baik ke arah depan maupun samping. Penyebabnya bisa beragam, seperti rahang yang terlalu sempit, gigi permanen yang terlambat tumbuh, atau faktor genetik. Meskipun sering dianggap memberikan kesan manis atau unik, gigi ini juga dapat menimbulkan masalah tertentu, terutama jika mengganggu kesehatan mulut.
“Baca Juga: Kebiasaan Menggigit Kuku Berefek pada Kesehatan Rongga Mulut”
Gigi ini boleh dicabut, tetapi keputusan tersebut harus didasarkan pada pertimbangan medis dan estetika karena gigi gingsul (gigi taring) memiliki peran terhadap senyum simetris dan ekspresi wajah seseorang. Beberapa kondisi yang mungkin memerlukan pencabutan gigi ini antara lain:
Posisi gigi ini yang sulit dijangkau saat menyikat gigi dapat memicu penumpukan plak dan karang gigi. Hal ini meningkatkan risiko gigi berlubang, radang gusi, atau infeksi. Jika gigi gingsul menjadi sumber masalah ini, pencabutan atau perawatan ortodonti dapat menjadi solusi.
Gigi ini tidak sejajar dengan gigi lainnya sehingga mengganggu fungsi mengunyah makanan. Jika hal ini terjadi, dokter gigi mungkin merekomendasikan pencabutan atau perawatan ortodonti.
Gigi gingsul yang menekan gigi lainnya atau gusi dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan. Dalam kasus seperti ini, pencabutan atau perawatan saluran akar dapat dipertimbangkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tidak semua gigi taring seperti ini perlu dicabut. Jika gigi ini tidak menimbulkan masalah kesehatan atau fungsi, dan pemiliknya merasa nyaman dengan keberadaannya, maka pencabutan tidak diperlukan. Sebagai alternatif, perawatan ortodonti seperti kawat gigi dapat menjadi solusi untuk merapikan posisi gigi tanpa harus mencabutnya.
Jika pencabutan dianggap perlu, dokter gigi akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan rontgen untuk melihat posisi akar gigi. Prosedur pencabutan biasanya dilakukan dengan anestesi lokal sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah pencabutan, dokter akan memberikan petunjuk perawatan agar proses pemulihan berjalan lancar.
“Simak Juga: Konsumsi Gula Berlebihan, Apa Tanda-Tandanya?”