Eksostosis Tulang: Penghalang dalam Pemasangan Gigi Palsu
Lee Gay Lord – Eksostosis tulang alveolar merupakan salah satu kondisi anatomi rongga mulut yang sering kali menjadi tantangan dalam dunia kedokteran gigi. Meskipun jarang disadari oleh pasien, kelainan ini dapat berdampak besar terhadap keberhasilan pemasangan gigi palsu. Keberhasilan tersebut tidak hanya bergantung pada bahan atau teknik yang digunakan, tetapi juga pada kesesuaian struktur tulang dan jaringan pendukung. Jika eksostosis hadir, proses insersi gigi palsu bisa terganggu secara signifikan dan menyebabkan ketidaknyamanan dalam penggunaannya.
Eksostosis tulang alveolar adalah pertumbuhan tulang yang berlebihan pada rahang, khususnya di area alveolar, yaitu tempat di mana gigi melekat. Pertumbuhan ini bersifat jinak dan tidak menyakitkan dalam kondisi normal, namun dapat mengganggu fungsi mulut, terutama saat pemasangan gigi tiruan.
“Baca Juga: Apakah Pengharum Ruangan Bisa Memicu Pneumonia?”
Eksostosis dapat muncul di rahang atas maupun bawah, dan biasanya berbentuk tonjolan keras yang menonjol dari gusi. Penyebabnya bisa multifaktorial, termasuk faktor genetik, trauma berulang, atau respons adaptif terhadap tekanan berlebihan pada area tertentu.
Gigi palsu memerlukan permukaan yang stabil dan rata untuk menempel dengan baik di rongga mulut. Kehadiran eksostosis menyebabkan permukaan alveolar menjadi tidak rata, sehingga gigi tiruan tidak bisa duduk secara pas. Akibatnya, beberapa masalah yang sering muncul adalah:
Untuk mengatasi eksostosis yang mengganggu, prosedur bedah minor sering dilakukan, yang dikenal sebagai alveoloplasti atau pengangkatan eksostosis. Prosedur ini bertujuan meratakan permukaan tulang agar mendukung pemasangan gigi palsu yang nyaman dan stabil.
Sebelum melakukan prosedur, dokter gigi biasanya akan melakukan pemeriksaan radiografis untuk menilai ukuran dan lokasi eksostosis. Setelah operasi, pasien memerlukan waktu penyembuhan sebelum proses pembuatan dan pemasangan gigi tiruan bisa dilanjutkan.
Eksostosis tulang alveolar memang bukan kondisi yang membahayakan nyawa, tetapi dampaknya terhadap kualitas hidup, khususnya dalam penggunaan gigi palsu, sangat signifikan. Pemeriksaan menyeluruh oleh dokter gigi sebelum pemasangan gigi tiruan sangat penting untuk mendeteksi kelainan ini lebih awal dan memberikan solusi terbaik. Dengan perawatan yang tepat, pasien tetap bisa mendapatkan gigi palsu yang nyaman dan fungsional.
“Simak Juga: Perjuangan Dara Ayu Panjaitan Menggapai Gelar Dokter di USU”