Donald Trump Diduga Alami Chronic Venous Insufficiency, Apa Itu?
Lee Gay Lord – Presiden Amerika Serikat Donald Trump diketahui mengidap kondisi medis bernama chronic venous insufficiency (CVI). Diagnosis ini muncul setelah ia menunjukkan gejala berupa pembengkakan ringan di kaki dan memar di tangan. Informasi ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam keterangan resmi yang dikutip oleh Associated Press (AP).
Dalam salah satu foto yang dirilis oleh AP, tampak kaki kiri Trump mengalami pembengkakan saat ia menerima kunjungan Putra Mahkota Bahrain, Salman bin Hamad Al Khalifa, di Oval Office. Kondisi ini memunculkan perhatian publik karena berkaitan dengan kesehatan seorang kepala negara.
Chronic venous insufficiency adalah kondisi umum yang terutama menyerang orang lanjut usia. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki mengalami kerusakan, sehingga darah tidak dapat mengalir kembali ke jantung secara efisien. Akibatnya, darah justru berkumpul di bagian bawah kaki, terutama di pergelangan kaki dan betis.
“Baca Juga: Bahaya Weil’s Disease, Infeksi Berat Akibat Leptospirosis”
Gejala yang sering muncul antara lain:
Vena memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir ke arah berlawanan. Jika katup ini rusak, karena penggumpalan darah (deep vein thrombosis), radang pembuluh darah (phlebitis), atau tekanan berlebih akibat obesitas, maka terjadi refluks darah dan penumpukan di kaki.
Beberapa faktor risiko CVI meliputi:
CVI umumnya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan tes penunjang seperti USG Doppler. Penanganan awal mencakup:
Jika kondisi memburuk, dokter mungkin merekomendasikan tindakan medis seperti sclerotherapy (penyuntikan larutan untuk menutup vena rusak), ablasi dengan laser atau radiofrekuensi, hingga pembedahan pengangkatan vena.
Meski CVI bukan penyakit mematikan, penyakit ini bersifat progresif dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani. Deteksi dini dan perawatan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kualitas hidup penderita dan mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
“Simak Juga: Indonesia Tetapkan Tarif Nol Persen untuk Produk AS, Ini Dampaknya!”
This website uses cookies.