
foto edukasi penanganan stroke di hari stroke sedunia
Lee Gay Lord – Setiap tanggal 29 Oktober, dunia memperingati Hari Stroke Sedunia. Momen ini mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya stroke dan pentingnya melakukan pencegahan sejak dini. Tahun ini, RSUD Sulawesi Barat (RSUD Sulbar) mengambil langkah proaktif dengan menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Kenali Gejala, Cegah Lebih Awal”. Kegiatan tersebut menekankan pentingnya deteksi dini stroke bagi seluruh lapisan masyarakat.
Stroke menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit ini juga menjadi penyebab utama kecacatan permanen pada usia produktif. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa masyarakat bisa mencegah lebih dari 80% kasus stroke dengan mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok.
Melalui kegiatan edukasi ini, RSUD Sulbar berupaya menanamkan kesadaran bahwa deteksi dini stroke bukan hanya tanggung jawab tenaga medis. Masyarakat juga memiliki peran penting untuk menjaga kualitas hidup mereka. Dengan mengenali gejala awal seperti wajah mencong, bicara pelo, atau kelemahan pada anggota tubuh, seseorang dapat segera memperoleh penanganan yang tepat dan mencegah dampak berat di kemudian hari.
Dalam peringatan Hari Stroke Sedunia 2025, RSUD Sulbar menghadirkan berbagai kegiatan bermanfaat. Beberapa di antaranya adalah seminar kesehatan, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah gratis, serta simulasi pertolongan pertama bagi penderita stroke. Beragam pihak terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari tenaga medis, mahasiswa keperawatan, hingga komunitas pasien stroke di wilayah Mamuju.
Direktur RSUD Sulbar, dr. Rahman, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit untuk menekan angka kejadian stroke di Sulawesi Barat. Ia juga menambahkan, “Kita bisa mencegah dan menyembuhkan stroke jika menanganinya dengan cepat. Karena itu, kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak mengabaikan gejala sekecil apa pun.”
Edukasi yang disampaikan RSUD Sulbar tidak berhenti pada teori medis. Para peserta juga diajak memahami pentingnya perubahan pola hidup sehari-hari. Langkah sederhana untuk mencegah stroke meliputi:
Mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat dan rendah garam
Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari
Menghindari stres berlebihan serta menjaga pola tidur
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
Pola hidup sehat merupakan kunci utama untuk menekan risiko stroke. Masyarakat dengan gaya hidup modern yang kurang aktif dan sering mengonsumsi makanan cepat saji menjadikan hal ini semakin penting.
Infomasi Lainya :
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mendukung penuh kegiatan yang diselenggarakan oleh RSUD Sulbar. Pemerintah daerah berkomitmen memperluas jangkauan edukasi hingga ke tingkat puskesmas. Mereka menilai, peningkatan kesadaran terhadap deteksi dini stroke dapat menjadi langkah awal untuk menurunkan beban ekonomi akibat pengobatan jangka panjang.
Komunitas pasien stroke turut hadir dan berbagi pengalaman selama proses pemulihan. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi masyarakat bahwa penderita stroke masih bisa pulih dan beraktivitas normal jika mendapat penanganan cepat dan tepat.
RSUD Sulbar menunjukkan peran nyata sebagai lembaga kesehatan yang aktif mendorong kesadaran masyarakat terhadap bahaya stroke melalui peringatan Hari Stroke Sedunia 2025. Edukasi mengenai deteksi dini stroke bukan hanya langkah pencegahan, tetapi juga investasi besar bagi kesehatan jangka panjang.
Tenaga medis, masyarakat, dan pemerintah daerah terus berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini serta penerapan gaya hidup sehat. Dengan langkah bersama ini, masyarakat Sulawesi Barat berupaya mengurangi angka kasus stroke secara signifikan di masa depan.
This website uses cookies.