Cyclopia: Kondisi Langka dengan Satu Mata di Tengah Dahi
Lee Gay Lord – Cyclopia adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan individu lahir dengan satu mata yang terletak di tengah dahi. Meskipun sangat jarang terjadi, kondisi ini menarik perhatian karena hubungannya dengan gangguan perkembangan embrio pada manusia dan hewan.
Cyclopia adalah suatu kondisi medis yang termasuk dalam kelompok kelainan kraniofasial, di mana seseorang dilahirkan dengan satu bola mata yang terletak di tengah dahi, sering kali disertai dengan kelainan pada struktur wajah lainnya. Nama “cyclopia” berasal dari kata “cyclops,” yang merujuk pada makhluk mitologi Yunani yang memiliki satu mata di tengah dahi. Meskipun dalam mitologi dikenal dengan makhluk berwajah menakutkan, dalam kenyataannya, cyclopia adalah gangguan genetik yang lebih serius dan mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
“Simak Juga: Penyakit Berbahaya yang Bisa Ditularkan Oleh Kucing Liar”
Cyclopia terjadi akibat kelainan genetik yang terjadi selama tahap awal perkembangan embrio. Penyebab utama dari kondisi ini adalah kegagalan dalam proses pembentukan otak dan wajah pada janin. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada pembelahan sel selama perkembangan embrio atau pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu proses tersebut.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclopia termasuk kelainan kromosom, infeksi virus, atau paparan zat berbahaya seperti alkohol atau obat-obatan selama kehamilan. Cyclopia dapat terjadi pada manusia, namun lebih sering ditemukan pada hewan seperti domba dan sapi. Kondisi ini sangat jarang terjadi dan sering kali berhubungan dengan kelainan perkembangan lain yang lebih serius.
Gejala utamanya adalah adanya satu mata besar yang terletak di tengah dahi. Selain itu, individu yang lahir dengan cyclopia biasanya juga mengalami kelainan pada struktur wajah, seperti hidung yang tidak terbentuk dengan sempurna, rahang atas dan bawah yang tidak berkembang dengan baik, dan otak yang terbelah atau berkembang tidak normal. Akibatnya, individu dengan kondisi ini sering kali memiliki masalah dalam fungsi otak dan sistem saraf pusat.
Karena perkembangan otak yang terganggu, bayi sering mengalami masalah serius dalam menjalankan fungsi vital tubuh, seperti pernapasan dan sirkulasi darah. Sebagian besar kasus cyclopia berujung pada kematian dalam waktu singkat setelah kelahiran karena komplikasi yang disebabkan oleh ketidaknormalan struktur dan fungsi tubuh yang vital.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat memperbaiki kelainan genetik ini. Kebanyakan bayi yang lahir dengan kondisi ini tidak bertahan lama setelah kelahiran karena ketidakmampuan tubuh untuk berfungsi secara normal. Penanganan medis biasanya lebih berfokus pada perawatan paliatif untuk mengurangi rasa sakit dan memberikan kenyamanan.
Meskipun begitu, deteksi dini melalui pemeriksaan prenatal dapat memberikan kesempatan untuk mempersiapkan keluarga dan tenaga medis untuk menghadapi kondisi ini. Hal ini termasuk memutuskan apakah intervensi medis akan dilakukan setelah kelahiran.
“Baca Juga: Kisah Ketidakpastian Pedagang Buku Bekas di Kota Medan”