Chef Gordon Ramsay Jalani Operasi Kanker Kulit, Apa Penyebabnya?
Lee Gay Lord – Koki selebritas asal Inggris, Gordon Ramsay, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah menjalani operasi kanker kulit. Lewat sebuah unggahan Instagram pada 30 Agustus lalu, Ramsay mengingatkan para penggemarnya untuk selalu memakai sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari risiko serupa.
Pria berusia 58 tahun itu juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada tim medis yang berhasil mengangkat sel kanker dari kulitnya.
“Bersyukur dan sangat berterima kasih atas tim luar biasa di The Skin Associates dan kerja cepat mereka dalam mengangkat karsinoma sel basal ini, terima kasih,” tulis Ramsay seperti dikutip The Strait Times.
Ia menambahkan dengan nada bercanda, “Tolong jangan lupa tabir surya Anda akhir pekan ini. Aku janji ini bukan operasi facelift.”
“Simak Juga: Mengapa Gas Air Mata Bisa Membuat Mata Terasa Perih?”
Selain dikenal sebagai chef dengan kepribadian tegas di televisi, Ramsay adalah pendiri Gordon Ramsay Restaurants sejak 1997. Kini, ia memiliki dan mengoperasikan banyak restoran di seluruh dunia. Salah satu yang populer adalah Bread Street Kitchen di Marina Bay Sands, Singapura, yang dibuka pada 2015.
Kesuksesan Ramsay dalam dunia kuliner membuat namanya tak hanya dikenal sebagai koki. Namun, juga sebagai pengusaha yang berhasil membangun merek global.
Karsinoma sel basal (KSB) merupakan salah satu jenis kanker kulit yang bermula di sel basal, yaitu sel yang memproduksi sel-sel kulit baru saat sel lama mati.
KSB biasanya muncul sebagai benjolan transparan di kulit, meskipun bisa juga berbentuk bercak datar atau lesi berwarna. Penyakit ini paling sering menyerang bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, terutama kepala dan leher.
Sebagian besar kasus diduga dipicu paparan radiasi ultraviolet (UV) jangka panjang. Karena itu, penggunaan tabir surya secara konsisten menjadi langkah penting untuk melindungi kulit.
Gejala karsinoma sel basal beragam, mulai dari benjolan mengkilap sewarna kulit, sering kali putih mutiara atau merah muda, hingga lesi dengan warna coklat, biru, atau hitam. Dalam beberapa kasus, juga muncul bercak datar bersisik yang kerap diabaikan penderita.
Kesadaran sejak dini menjadi kunci. Dengan mengenali tanda-tanda awal, masyarakat dapat segera berkonsultasi dengan tenaga medis dan mencegah kondisi menjadi lebih serius.
“Baca Juga: Jenazah Mahasiswa Amikom, Rheza Sendy Pratama, Penuh Memar dan Bekas Sepatu PDL”
This website uses cookies.