Lee Gay Lord – Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang wanita, terutama di negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang ditularkan melalui kontak seksual. Untungnya, kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV.
HPV adalah virus yang memiliki lebih dari 100 jenis, namun hanya beberapa tipe yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. HPV sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga seseorang bisa saja terinfeksi tanpa menyadarinya. Infeksi yang terus berlanjut dapat menyebabkan perubahan sel di serviks dan berkembang menjadi kanker.
Kanker ini berkembang secara perlahan dan sering kali baru terdeteksi pada tahap lanjut. Oleh karena itu, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit ini.
“Baca Juga: Ludwig Angina, Komplikasi Serius dari Infeksi Gigi”
Vaksin HPV dirancang untuk melindungi tubuh dari tipe-tipe HPV yang paling berisiko tinggi, yaitu HPV 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks. Beberapa jenis vaksin juga memberikan perlindungan terhadap tipe HPV lain yang dapat menyebabkan kutil kelamin. Vaksin ini bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus sebelum menyebabkan infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin HPV untuk anak perempuan mulai usia 9 hingga 14 tahun, sebelum mereka aktif secara seksual. Namun, wanita hingga usia 26 tahun atau lebih juga masih bisa mendapatkan vaksin ini jika belum terpapar virus HPV.
Bagi pria, vaksin HPV juga disarankan untuk mencegah penyebaran virus dan melindungi dari penyakit yang terkait, seperti kutil kelamin dan kanker anus.
Vaksin HPV telah melalui berbagai uji klinis dan terbukti aman serta efektif dalam mencegah infeksi HPV. Efek sampingnya umumnya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, atau sakit kepala. Keamanan vaksin ini terus dipantau oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia.
Selain vaksinasi, pemeriksaan dini seperti pap smear dan tes HPV sangat penting untuk mendeteksi perubahan sel di serviks sebelum berkembang menjadi kanker. Kombinasi vaksinasi dan skrining rutin dapat menurunkan risiko terkena kanker ini secara signifikan.
“Simak Juga: Glutathione, Apakah Aman sebagai Pemutih Kulit?”