Butuh Reset Otak? Cukup Berhenti Sejenak, Begini Cara Kerjanya
Lee Gay Lord – Reset otak menjadi semakin penting di era arus informasi yang tiada henti, dari notifikasi media sosial hingga tekanan pekerjaan digital. Banyak orang kini terbiasa mengisi setiap momen luang dengan berbagai bentuk stimulasi, padahal kebiasaan ini justru bisa membebani otak dan memicu kelelahan mental, menurut para ilmuwan.
Sebuah pendekatan bernama Attention Restoration Theory (ART) menunjukkan bahwa membiarkan pikiran beristirahat tanpa tujuan spesifik, alias membiarkan perhatian melayang bebas, dapat memulihkan fokus dan mengurangi stres.
“Dengan tidak secara sadar memfokuskan diri pada apa pun, pikiran yang mengembara dapat meredakan tekanan dan meningkatkan ketajaman kognitif,” tulis Anna Kenyon, dosen di University of Lancashire, dikutip dari The Conversation.
“Simak Juga: Tak Disangka, Bumbu Dapur Ini Bisa Jadi Senjata Ampuh Lawan Diabetes dan Kanker!”
ART pertama kali diperkenalkan oleh dua psikolog, Rachel dan Stephen Kaplan, pada 1989. Mereka mengelompokkan perhatian menjadi dua jenis:
Tanpa cukup waktu untuk mengalami undirected attention, seseorang rentan mengalami attentional fatigue, yaitu kelelahan konsentrasi yang membuat otak lebih mudah terdistraksi.
“Kini bahkan saat bosan, seperti menunggu bus, kita cenderung mengisi waktu dengan menggulir ponsel,” tulis Kenyon. Padahal, momen tersebut dulunya menjadi jeda alami bagi otak.
Sejak abad ke-19, pemikir seperti William James telah menekankan pentingnya lingkungan alami untuk memulihkan jiwa. Kini, bukti ilmiahnya semakin kuat. Penelitian dengan teknologi neuroimaging menunjukkan bahwa aktivitas amigdala, bagian otak yang mengatur stres, menurun saat seseorang berada di alam.
Dalam studi acak terkontrol, peserta yang berjalan 40 menit di taman menunjukkan kadar stres yang lebih rendah dibandingkan mereka yang berjalan di jalanan kota. Lingkungan alami terbukti membantu reset otak dan meningkatkan performa kognitif.
Tinjauan sistematis terhadap 42 studi menyimpulkan bahwa paparan terhadap alam berhubungan langsung dengan peningkatan kemampuan fokus dan penurunan kelelahan mental.
Bahkan hanya melihat pemandangan alam saat berjalan di treadmill sudah bisa memberikan efek positif. “Sepuluh menit untuk membiarkan perhatian mengembara sudah cukup membantu,” tulis Kenyon.
Untuk merasakan manfaat ART, Anda tak perlu jauh-jauh ke pegunungan. Cukup luangkan waktu di taman, jalanan sepi, atau balkon rumah. Yang terpenting: jauhkan ponsel Anda.
Duduk tenang, dengarkan suara alam, atau amati sekitar tanpa target khusus. Biarkan pikiran Anda berjalan ke mana saja.
“Ini bukan kemalasan, ini adalah perawatan neurologis,” tegas Kenyon.
“Baca Juga: Transaksi Emas di Pegadaian Resmi Bebas Pajak PPh 22”
This website uses cookies.