Lee Gay Lord – Astenopia, atau sindrom mata lelah, adalah kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan pada mata setelah aktivitas visual intens. Kondisi ini sangat umum terjadi di masyarakat modern, terutama bagi mereka yang sering menggunakan perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, atau membaca dalam waktu yang lama.
Apa itu Astenopia?
Astenopia adalah kondisi di mana seseorang merasakan ketegangan, kelelahan, atau ketidaknyamanan pada mata setelah melakukan aktivitas visual yang memerlukan fokus jangka panjang. Aktivitas seperti membaca buku, menatap layar komputer atau ponsel, atau melihat objek dengan jarak dekat dalam waktu lama dapat menyebabkan gejala astenopia. Meskipun kondisi ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat sangat mengganggu kualitas hidup seseorang.
“Baca Juga: Sering Minum Es Teh, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan?”
Penyebab Astenopia
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan astenopia. Beberapa di antaranya adalah:
- Penggunaan Perangkat Elektronik yang Berlebihan: Salah satu penyebab utama astenopia adalah penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan. Mata harus fokus pada layar yang memancarkan cahaya, yang dapat menyebabkan mata cepat lelah.
- Pencahayaan yang Tidak Cukup: Pencahayaan yang terlalu redup atau terlalu terang dapat menyebabkan mata bekerja lebih keras untuk melihat objek dengan jelas, sehingga menyebabkan kelelahan.
- Kesalahan Refraksi: Orang yang memiliki gangguan refraksi, seperti miopi, hipermetropi, atau astigmatisme, mungkin lebih rentan mengalami astenopia karena mata mereka bekerja lebih keras untuk memfokuskan gambar.
- Postur Tubuh yang Salah: Postur tubuh yang buruk, seperti duduk terlalu dekat dengan layar atau membungkuk saat membaca, dapat meningkatkan ketegangan pada otot mata dan menyebabkan astenopia.
Gejala Astenopia
Beberapa gejala umum dari astenopia meliputi:
- Mata terasa lelah atau tegang
- Sakit kepala, terutama setelah menggunakan perangkat elektronik dalam waktu lama
- Penglihatan kabur atau buram, terutama setelah menatap layar dalam jangka waktu lama
- Sensasi perih atau gatal di mata
- Mata merah atau teriritasi
Jika gejala-gejala ini sering terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata.
Cara Mengatasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah astenopia:
- Istirahatkan Mata Secara Berkala: Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit. Istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) dari Anda. Ini membantu mengurangi ketegangan pada otot mata.
- Perbaiki Pencahayaan Ruangan: Pastikan pencahayaan di tempat Anda bekerja cukup terang, namun tidak silau. Gunakan lampu meja dengan pencahayaan yang tepat agar mata tidak perlu bekerja lebih keras.
- Periksa Kesehatan Mata Secara Rutin: Lakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk memastikan tidak ada masalah refraksi atau gangguan penglihatan lain yang dapat memicu astenopia.
- Gunakan Lensa Antirefleksi: Jika Anda sering bekerja di depan layar, lensa antirefleksi dapat membantu mengurangi silau dan meningkatkan kenyamanan mata.
- Perhatikan Postur Tubuh: Pastikan jarak antara mata dan layar komputer cukup, sekitar 50-70 cm, serta pastikan layar berada pada level mata untuk mengurangi ketegangan pada leher dan mata.
“Simak Juga: Nasi Padang, Tradisi Kuliner Minangkabau”